Tuesday, June 14, 2011

PEMBAHASAN SIMAK 2009

Soal Simak nomor 1 kode 958

 Pemusatan penduduk di Asia Tenggara terdapat pada dataran rendah pantai.
Secara historis, Asia Tenggara merupakan jalur perdagangan sejak jaman perdagangan rempah. Sehingga banyak kota pelabuhan berdiri. Selain itu, hal ini dapat dilihat dari peta kepadatan penduduk sekarang di bawah ini.
 

PEMBAHASAN SIMAK 2010

Soal nomor 9 kode 805
Berdasarkan peta klasifikasi Koppen untuk untuk Amerika di bawah, dapat dilihat bahwa bagian timur Amerika Serikat dan Kanada berada pada iklim Df atau humid kontinental (warna biru pada peta) 
Soal nomor 13 kode 804
Berdasarkan foto satelit benua afrika, dapat disimpulkan bahwa afrika tengah mempunyai iklim yang berbeda dari afrika utara dan selatan. Hal itu tampak dari perbedaan topografi nya (afrika utara mirip dengan afrika selatan).

Afrika hanya mempunyai 1 rangkaian pegunungan, yaitu pegunungan Atlas yang memanjang dari Maroko sampai Tunisia di Afrika Utara.
 

Saturday, February 5, 2011

SEPUTAR RAWA

Di Indonesia, daerah-daerah rawa yang luas-luas terdapat di sekitar muara-muara sungai yang besar di:
  1. Sumatera bagian timur
  2. Kalimantan bagian selatan
  3. Jawa bagian utara
  4. Papua bagian selatan
Sebagian daripada rawa-rawa itu terpengaruh oleh pasang surut air sungai terdekat, sehingga air rawa itu "bergerak", dan karena itu berganti. Tetapi ada juga air rawa yang merupakan air yang selalu tergenang. Berdasarkan hal tersebut, maka rawa dapat diklasifikasikan menjadi:

Rawa yang tergenang, yang mempunyai karakteristik:
  • bersifat asam sekali
  • lapisan gambut yang tebal
  • tidak ada fauna
  • sedikit flora, seperti pohon gelam dan rumput rawa
  • warna air nya merah, dan tidak bisa diminum, atau dipergunakan untuk irigasi
Rawa yang dipengaruhi pasang surut, yang mempunyai karakteristik:
  • bersifat kurang asam
  • lapisan gambut yang tipis
  • jika tebal lapisan gambut < 75 cm, maka masih bisa dikeringkan dan dimanfaatkan untuk persawahan.
Makin dekat ke arah sungai, lapisan gambut di dasar rawa makin tipis, dan lapisan tanah liat makin tebal. Dengan kata lain, makin dekat ke alur sungai, tanah rawa itu makin "subur." Pemanfaatan sumberdaya tanah di daerah rawa berupa bentuk macam-macam persawahan, seperti persawahan pasang surut.

Untuk menilai bisa atau tidaknya tanah rawa itu dimanfaatkan untuk bercocok tanam, adalah dengan cara:
  1. ada atau tidaknya cacing tanah, sebab cacing tanah tidak dapat hidup di tanah yang terlalu asam
  2. apabila terdapat pohon rumbia, maka tanahnya pasti baik untuk persawahan. 
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, penduduk daerah rawa sangat bergantung pada air hujan. Jika satu bulan penuh tidak ada hujan di daerah rawa tersebut, biasanya menyebabkan berjangkitnya penyakit seperti kolera.


Saturday, January 29, 2011

HASIL INDERAJA

CITRA FOTO

Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik:


Foto Ultraviolet


Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, dan batuan kapur.






Foto Ortokromatik


Foto ini sangat baik untuk studi pantai dan kedalaman air dangkal, pergerakan sedimen dan survei vegetasi.








Foto Pankromatik




Foto ini sangat baik untuk pemetaan kota, mendeteksi pencemaran air, kerusakan banjir, penyebaran air tanah dan air permukaan.






Foto Inframerah Asli


Foto ini sangat baik untuk pemetaan vegetasi dan mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau yang sakit.








Foto Inframerah Modifikasi


Foto ini sangat baik untuk studi biomassa dan delineasi tubuh air.










Berdasarkan sumbu kamera:

Foto Vertikal atau Foto Tegak (Orto Photograph)




Foto Condong atau Foto Miring (Oblique Photograph)



Foto Sangat Condong (High Oblique Photograph)



CITRA NON-FOTO

Citra Inframerah Termal


Citra ini sangat baik untuk analisis panas tanaman, perbedaan kelembaban tanaman, dan eksplorasi minyak dan gas.








Citra Radar

Citra ini sangat baik untuk pemetaan ketinggian (topografi) dan pengamatan gejala cuaca.

Saturday, January 22, 2011

IKLIM ARISTOTELES

Aristoteles, filosof dari jaman Yunani Kuno, berhipotesis bahwa bumi dibagi menjadi tiga jenis zona iklim. Masing-masing berdasarkan jarak dari katulistiwa.


Aristoteles menamakan daerah dari Tropic of Cancer (23,5 °) di utara, melalui khatulistiwa (0 °), sampai Tropic of Capricorn (23,5 °) di selatan sebagai "Zona Panas Terik," atau Torrid Zone. Aristoteles berkeyakinan bahwa daerah tersebut terlalu panas untuk dapat dihuni. 


Aristoteles menganggap bahwa daerah utara Lingkaran Arktik (66,5 ° Lintang Utara) dan selatan Lingkaran Antartika (66,5 ° di selatan) adalah beku sepanjang tahun. Ia menyebut zona ini "Zona Beku," atau Frigid Zone. Aristoteles berkeyakinan bahwa daerah tersebut tidak dapat dihuni.


Daerah yang dipercaya oleh Aristoteles dapat dihuni dan mampu memungkinkan peradaban manusia untuk berkembang adalah "Zona Sedang," atau Temperate Zone. Dua Zona Sedang terletak antara Tropic  of Cancer/Capricorn dan  Lingkaran Artik/Antartika.