Saturday, February 5, 2011

SEPUTAR RAWA

Di Indonesia, daerah-daerah rawa yang luas-luas terdapat di sekitar muara-muara sungai yang besar di:
  1. Sumatera bagian timur
  2. Kalimantan bagian selatan
  3. Jawa bagian utara
  4. Papua bagian selatan
Sebagian daripada rawa-rawa itu terpengaruh oleh pasang surut air sungai terdekat, sehingga air rawa itu "bergerak", dan karena itu berganti. Tetapi ada juga air rawa yang merupakan air yang selalu tergenang. Berdasarkan hal tersebut, maka rawa dapat diklasifikasikan menjadi:

Rawa yang tergenang, yang mempunyai karakteristik:
  • bersifat asam sekali
  • lapisan gambut yang tebal
  • tidak ada fauna
  • sedikit flora, seperti pohon gelam dan rumput rawa
  • warna air nya merah, dan tidak bisa diminum, atau dipergunakan untuk irigasi
Rawa yang dipengaruhi pasang surut, yang mempunyai karakteristik:
  • bersifat kurang asam
  • lapisan gambut yang tipis
  • jika tebal lapisan gambut < 75 cm, maka masih bisa dikeringkan dan dimanfaatkan untuk persawahan.
Makin dekat ke arah sungai, lapisan gambut di dasar rawa makin tipis, dan lapisan tanah liat makin tebal. Dengan kata lain, makin dekat ke alur sungai, tanah rawa itu makin "subur." Pemanfaatan sumberdaya tanah di daerah rawa berupa bentuk macam-macam persawahan, seperti persawahan pasang surut.

Untuk menilai bisa atau tidaknya tanah rawa itu dimanfaatkan untuk bercocok tanam, adalah dengan cara:
  1. ada atau tidaknya cacing tanah, sebab cacing tanah tidak dapat hidup di tanah yang terlalu asam
  2. apabila terdapat pohon rumbia, maka tanahnya pasti baik untuk persawahan. 
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, penduduk daerah rawa sangat bergantung pada air hujan. Jika satu bulan penuh tidak ada hujan di daerah rawa tersebut, biasanya menyebabkan berjangkitnya penyakit seperti kolera.